Aku hanya ingin mengucapkan rasa syukurku karena bisa mengenalmu sejauh ini, walaupun pada akhirnya kita tak saling berkenalan sejauh yang kuharapkan. Kepergianmu yang tanpa isyarat itu benar-benar membuatku seakan kehilangan udara, Aku yang sibuk mencari oksigen kebahagiaan seakan kau semburkan asap rokok penuh racun agar semakin merusak paru-paruku. Anehnya, meskipun kamu menyakitiku, aku tak pernah memilih untuk menjauhimu.
kamu semakin dewasa dan kuharap beberapa sikapmu bisa berubah. Meskipun mustahil bisa dekat dengamu lagi, meskipun hanya mimpi bisa kembali menggenggam jemarimu, aku disini hanya bisa menatapmu dari jauh, menangis diam-diam, dan menyebut namamu dalam setiap doa panjangku. Tak adayang lebih masuk akal saat ini, aku hanya bisa mendo'akanmu dan berharap Allah masih ingin mengasihaniku hingga menarik tubuhmu yang begitu jauh agar segera mendekat ke arahku. Aku ini telah kaubuat gila, hingga tak tau apakah sosokmu memang pantas diperjuangkan atau ditinggalkan saja seperti kamu dengan mudah meninggalkanku. Sayangnya, menjadi perempuan yang tega denga orang yang sangat ia cintai bukanlah hal yang mudah. Dan meninggalkanmu walau sesat bukanlah hal gampang yang bisa kulakukakn.
Aku pernah ada, namun untuk selanjutnya aku tak jadi siapa-siapa untukmu. Aku lenyap dalam jutaan pujian dari sekian banyak orang yang menggilaimu.
Pernah aku ikhlas melepaskanmu dan hal itu membuatku menyesal sepanjang waktu, mengapa dulu tak kutahan kau pergi, agar aku tak kausakiti begini?
Aku mencoba tegarmenghadapi ini semua, karena aku yang memilih untuk memperjuangkanmu, aku yang memilih untuk mencintaimu tanpa syarat apapun.
Sebagai wanita yang tak bisa apa-apa, izinkan aku memberi lambaian tangan terakhir untuk mengikhlaskanmu pergi, sekarang atau selamanya. kaulah bintang ku Alf. Aku akan setia menunggumu, dibelakangmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar