Senin, 01 Februari 2021

Sakitnya masih sama - Selamat Jalan

Setelah perpisahan itu, berkali-kali kamu coba untuk bisa kembali lagi. Mulai dari minta agar diterima follow instagram nya sampai dengan memohon agar nomor whatsapp mu kembali aku simpan di kontak hp ku. Beberapa permintaan mu, aku kabulkan tapi tidak untuk bisa kembali lagi bersama seperti dulu. Satu yang masih ku ingat saat itu alasanku menolak hadir mu kembali adalah Ibu mu.

Aku tidak sanggup meyakinkan Ibu mu, karena menurutku sudah terlampau jauh. Sudah lewat masa itu, dan saat itu bukan restu lagi yang harusnya jadi masalah diantara kita berdua. Lantas jika harus ku kembali, harus berbuat seperti apa aku? Semua mimpi ku bersama mu pun sudah kandas, hancur rata dan menghilang bak pantai tersisir oleh tsunami. Tak ada yang tersisa sedikitpun saat itu. Yang ada hanya aku sendiri, kehilangan seluruh harapan dan mimpi yang sudah sejak dulu dibangun perlahan dengan rapih.

Percakapan terakhir kita di whatsapp masih basa basi mu yang berlagak seolah nothings happen. Tak jauh setelah itu, kamu pamerkan dia melalui whatsapp story mu. Jantung ku cukup berdegup kencang dan aku kesakitan melihat hal itu, Beruntungnya aku punya Reyhan yang selalu angkat telpon dariku kapanpun. Ia cukup mengobati walau saat sudah selesai percakapan kami, rasanya hatiku berat (lagi).

Tanpa menunggu waktu lama kira-kira satu minggu setelah itu, kamu pamerkan dia untuk kedua kalinya melalui whatsapp story mu. Maaf kali ini aku tidak cukup kuat untuk melihat itu semua. Hatiku tidak sekuat yang kamu pahami atau bahkan yang lain pikirkan akan aku. I’m not strong enough, bahkan untuk lihat kamu sudah bahagia sama yang lain. Maaf kali kedua kamu upload itu, hatiku benar-benar tidak baik-baik saja. Sampai kali ini Reyhan pun tak mampu jadi obat penenang ku.

Maafkan aku, aku harus hapus nomor whatsapp dan unfollow instagram mu (lagi) because I also deserve to be happy, kali ini aku mohon tolong jangan datang lagi apalagi kalau hanya ingin membuat ku menderita. Jangan jadi jahat ya, kamu ga pantas jahatin orang. Selalu baik, jadi yang baik-baik saja.

Oiya, aku sudah coba menghapus jejak yang pernah kau tinggalkan di beberapa tempat dekat sini dengan berjalan kesana sendiri atau bahkan ku lakukan dengan cara jalan kaki. Saat aku lakukan itu, hatiku bergetar. Tak pernah sedetik pun terbayangkan akan jadi serumit ini hubungan kita, aku kira perjalanan cintamu berhenti di aku. Ternyata, kamu masih perlu pergi jauh. Ternyata, aku hanya pelabuhan biasa yang bahkan dengan mudah kamu tinggalkan saat laut mulai terlihat tak lagi berombak dan mengerikan.

You deserve to be happy, selamat berbahagia dengan wanita pilihanmu ya. Semoga berhasil! Berhasil menjadi seperti wanita yang kamu idamkan dan juga berhasil mendapatkan hati Ibu mu. Yang jelas semua itu tak pernah bisa aku lakukan.

Semoga anak ku dan anak mu nanti tak akan pernah tau kisah pelik kita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar