Jumat, 28 Agustus 2015

Memories Of You

Wherever I am,,
In whatever way,,,
your memories are always with me,,,
Should I tell anyone or should I not,,
It's the matter of the heart after all,,
It's said that a world moves along with us,,
Even as solitude grows silently in the heart,,
All I have are memories,,
Somewhere in my heart,,

an arrow pierces trough memories,,
Somewhere every pictures dims a little,,
Some find happiness in the shades of a new world,,
Memories of you...
Hold my hand,,

let's remember what we share
Understand that I know you really care
Baby that you ever think of me as your best friend,,??
Remember all those times, we were best friend??
I remember,
It’s been 365 nights since the last goodbyeIt’s too long for me, 
that’s the reason why
Now please come down, 

get lowerI’m on the top of the tower and can’t go higher
I have something to say to youI need to tell you,
 that… I wanna stop loving you

Minggu, 02 Agustus 2015

Me You and our distance

*First time we meet*

Aku mengenalmu di Ma’had Assa’adah. Kau hadir layaknya seorang adik kelas yang sangat menawan sehingga ingin sekali rasanya menjadikan mu bagian dalam hidup yaitu sebagai adik ku.
Aku begitu ingin memilikimu sebagai adikku sampai aku lupa bahwa kau pun ternyata banyak fans nya.
Jadi, yaa harus sedikit lebih ekstra untuk mendapatkan hasil.
dan akhirnya sampailah kita di sebuah komunikasi.
Yaaa, dengan surat kertas tentunya Karena di ma’had tidak ada handphone.
Lembaran demi lembaran telah teruntai begitu saja.
Mengalir seolah tanpa ada yang membatasi hubungan aku sama kamu.
Walaupun saat itu bukan hanya surat dari mu satu-satu nya yang hadir setiap harinya.
Bukan hanya sampai di surat saja. Namun, rasanya sehari tidak bertemu dan melihatmu itu seperti ada yang kurang. Setiap sekolah selalu saja menengok ke lantai atas berharap di situ ada kamu!
Seringkali kalau tidak juga menemukan mu, yaaa biasa lah nungguin di depan puskestren atau di depan BMT. Hahaha, adik kaka yang aneh. Terasa seperti pacaran memang namun, aku menganggapmu sebagai adik ku.

Semakin hari semakin di buat bangga punya adik seperti mu yang multi talent, bagaimana bisa tidak bangga karena segalanya kau lakukan. Dari mulai ikut organisasi PASGA, GMI, Pencak Silat, Qori, dan Sastra. Dan anehnya dari semua itu kehadiranmu mendapatkan tempat spesial di mata teman maupun ustad dan ustadzah entah karena memang kamu yang multi talent sehingga apapun kamu lakukan dengan maksimal dan semuanya pun berjalan sesuai yang kamu harapkan yaitu dengan mendapatkan prestasi atau hanya sekedar menjadi contoh untuk kaka dan adik kelas lain.
Subhanallah de, makin sayang aja kaka sama kamu... Itu.
Hari demi hari terlawati dengan surat kita bisa terus berkomunikasi.
Tak jarang orang-orang menanyakan perihal kedekatan aku sama kamu. Dengan bangga tentu saja aku akan jawab “He’s my brother”.
Sempet khawatir sih, takut kehilangan sosok ade lagi Karena takut tiba-tiba aja kamu di rebut orang-orang yang jauh lebih sempurna dari aku pastinya.

Ke khawatiran menjadi nyata..

Datanglah sosok baru, jreng jreng...

Namanya sebut saja devi. Iya itu namanya memang. Hehehe
entah dia siapa dan dari mana pula asalnya, but she make me so shocked! Because she know you as well as i know you. Apalah itu semua. Intinya cemburu! Iya itu.
Perlahan tapi pasti aku menjauh dari kamu, karena aku sadar devi jauh lebih sempurna dariku.
setelah ia hadir, itu membuat ku enggan memberikan surat untukmu karena aku rasa percuma. Toh yang baru memang lebih menarik. Dan facts says that kamu lebih care sama dia sebagai entahlah apa. Karena kamu jadi sering banget muncul tiba-tiba di asrama putri cuman untuk nyamperin dia. Astagfirullah..

Dan akhirnya pelan-pelan tapi pasti kita sudah semakin jauuuuuuhh, kebetulan aku juga sudah kelas 3 smp dan kamu juga lagi sibuk ikut lomba untuk GMI. Semenjak di kelas 3 akhir udah gak pernah lagi nerima surat dari kamu. Dan jarang ngeliat juga. Mungkin menghilang bersama yang baru hehehe.

Selesai sekolah, kelas 3 terlewati dan aku memutuskan untuk menggugurkan diri dari predikat lulusan pondok. Hmm, semoga keputusan yang terbaik.

*Sudah beda alam ceritanya.. hehehe*

Tahun pertama masih sempat teringat kamu, tapi rasanya tau twitter kamu yang jarang aktif itu jadi males nyari-nyari kabarnya.

Tahun kedua mulai lupa semua sama orang-orang yang sempet berpengaruh selama di pondok dulu.
lebih tepatnya gak semua sih, cuman ada beberapa yang harus lebih di benahi dan tahu porsi masing-masing.

Tahun ketiga awal, mulai sibuk. Sibuk banget!

Tahun ketiga akhir, log in fb dan akhirnya di sajikan dengan beragam pemberitahuan yang entah dari tahun kapan gak dibuka. Biasanya cuman pemberitahuan gitu gitu aja. Tapi anehnya, karena udah kebanyakan juga sih yaa di baca-baca aja sedikit. Dan.... jreng jreng.
ketemu deh fb nya dia lagi. Padahal gak nyariin dan gak di cariin juga huhuhu yasudahlah.
yaudah deh, akhirnya di add friend. Tanpa perduli kapan di confirm nya. Kasarnya mah, “sebodo ahh di confirm syukur nggak juga gak papa. Toh paling dia sudah lupa saya” *agak sedih memang*.

Yasudah yaa, story of him sampai sini saja. Selesaiiiiii... nanti di Lnjut lagi deh kalo ada perkembangan udah di acc atau justru nggak di gubris sama sekali. Hehe byeee.